RASA 8: Nyanyian Hujan

 

Puisi/Sajak

"Aku Menyukai Hujan, Siang atau Malam"
Oleh: Filzahira Walljismi

Aku menyukai hujan, siang atau malam
Segala kisah yang kuukir kala surya hadir tidak berarti
Kutinggalkan mereka atas sihir nyanyian hujan 
Yang perlahan meluruhkan kesadaranku

Mentari bertabir hujan menghentikan tarian pena ini
Diam-diam, aku suka melihatnya
Merangkai alibi naif yang tak terelakkan
Meski aku tak yakin ini hal yang baik

Aku menyukai hujan, siang atau malam
Tenang yang sukar hadir bahkan dalam jiwa
Kulupakan kisah hari ini atas seruan redup
Bersama deras hujan samarkan isakku

Bulan dan hujan menjadi saksi atas lemahnya diriku
Yang mengeluh atas lembaran penuh tinta basah
Kuresap senandung rinai yang kian sayup
Bertanya kapan giliranku

Aku menyukai hujan
Siang atau malam
Kuharap hujan kali ini tidak akan usai
Bersamaan dengan tidurku yang kuharap juga tidak akan usai

Senandika 

Oleh Annisa Salsabila

Bunyi hujan bagai lonceng pagi, menyadarkanku dari mimpi. Rintik hujan memanggil, aku segera bangkit menyambutnya. Tik... tik... tik... Irama lembut mengetuk jendela, ibarat jemari alam menyapa. Perlahan ember itu penuh, menampung kisah dari langit. Dari setiap tetes hujan, aku ingin belajar tentang kesabaran dan keteguhan hati.

Langkahku menari di atas karpet bumi yang basah kuyup, ditemani dedaunan yang berjatuhan layaknya tarian selamat tinggal. Kaki telanjangku menyentuh tanah yang dingin, seakan berbisik tentang kedamaian setelah badai. Aku menghela napas panjang, memohon kepada Sang Pencipta agar hujan ini juga membasuh hatiku yang gundah gulana.

Quotes 

Oleh Vivi Indryani

"Dari rintik hujan aku temukan melodi ketenangan dan keindahan yang bersembunyi di balik awan" 

"Hujan tetap kembali walaupun sudah berkali-kali jatuh, seolah tak pernah sedikitpun mengeluh akan takdir"




Post a Comment

Lebih baru Lebih lama