Cerpen
Satu Rumah, Satu Hati
Oleh Nahda Fitry Ayendra
Suasana sore hari, di sebuah rumah yang nyaman di pinggiran kota. Keluarga Budi, terdiri dari bapak, ibu, dan dua anak perempuan bernama Maya dan Rani, sedang berkumpul di ruang keluarga. Mereka berencana untuk mengadakan pertemuan keluarga yang bertujuan untuk saling menghargai dan mempererat hubungan satu sama lain.
Bapak duduk di tengah dengan Ibu di samping kanannya, sedangkan Maya dan Rani duduk berhadapan. Suasana riang terpancar dari wajah mereka dan terlihat semangat dalam menghadapi pertemuan ini.
Bapak dengan lembut memulai pembicaraan, "Hari ini, kita berkumpul untuk saling menghargai dan mengungkapkan rasa terima kasih satu sama lain. Siapa yang ingin memulai?"
Maya dengan bersemangat mengangkat tangannya, "Bapak, aku ingin berterima kasih kepada Ibu. Selama ini Ibu selalu menjaga dan merawat kami dengan penuh cinta. Ibu juga mengajarkan kami nilai-nilai kehidupan yang baik. Terima kasih, Ibu!"
Ibu tersenyum bahagia mendengar ucapan Maya, "Terima kasih, Nak. Kalian adalah berkah terbesar dalam hidupku. Aku bangga menjadi ibu kalian dan berusaha memberikan yang terbaik untuk keluarga ini."
Rani yang diam-diam menyimak dengan penuh perhatian, kemudian berbicara, "Aku ingin mengungkapkan rasa terima kasih kepada Maya. Meskipun kadang kita bertengkar, tapi aku sangat menghargai hubungan kita sebagai saudara. Maya selalu mendukung dan melindungiku. Aku bersyukur memiliki kakak sepertimu."
Maya tersentuh dengan kata-kata adiknya. "Terima kasih, Rani. Aku juga sangat menghargai hubungan kita. Kita bisa saling melengkapi dan tumbuh bersama sebagai saudara."
Bapak tersenyum bangga melihat kedekatan mereka, "Sangat indah melihat kalian saling menghargai dan mengungkapkan rasa terima kasih. Dalam keluarga ini, kita harus selalu saling mendukung dan membangun satu sama lain."
Pertemuan keluarga berlanjut dengan setiap anggota keluarga saling mengungkapkan rasa terima kasih dan penghargaan mereka. Mereka mengingatkan satu sama lain akan pentingnya saling menghargai dan memperkuat ikatan keluarga. Pertemuan itu menjadi momen berharga bagi keluarga Budi. Mereka sadar bahwa rumah adalah tempat mereka bisa menjadi diri sendiri, tanpa takut dihakimi atau tidak diterima. Mereka bertekad untuk terus menjaga dan memperkuat hubungan mereka dengan saling menghargai.
Dalam rumah yang hangat dan penuh kasih, keluarga Budi menyadari bahwa saling menghargai bukanlah sekadar kata-kata. Melainkan perbuatan nyata yang dapat mempererat hubungan keluarga. Dan mereka berjanji untuk terus melanggengkan nilai-nilai itu dalam kehidupan sehari-hari.
Sajak/Puisi
Menghargai, Penghargaan Tak Terukur Nilainya
Oleh Muhammad Arif Saputra
Dalam senyuman dan kata-kata
Tersembunyi pesan yang tak terlukiskan
Menghargai, sebuah tanda penghargaan
Untuk setiap hati yang hadir di sini
Satu doa, satu sentuhan
Dalam setiap kehidupan yang singgah
Biarlah menghargai jadi kebiasaan
Di setiap langkah, takkan pernah salah
Ketika kita memandang dengan hati
Dunia terbuka, tak terhingga maknanya
Menghargai, membangun jalinan kasih
Menyentuh jiwa, menyebarkan kebaikan
Di setiap doa yang tulus terpanjat
Dalam setiap langkah yang dijalani
Menghargai, pijar harapan bersemayam
Mengisi hidup dengan penuh kebijaksanaan
Hargailah diri, hargailah orang lain
Sebab di dalam rasa saling menghargai
Kita temukan harmoni yang abadi
Dalam kasih, kita menemukan tujuan
Warna-Warni Perbedaan
Oleh Azra Khairunisa Hanifah
Perbedaan adalah anugerah
Anugrah yang dengannya menjadikan dunia kaya
Warna, rasa, dan suara yang beragam, namun indah
Kita hanya perlu meresapi, tanpa harus banyak bicara
Perbedaan adalah peluang
Peluang untuk kita belajar dan berkembang
Saling mengenal dan menghormati yang berbeda, juga unik
Kita hanya perlu mengikuti alurnya, tanpa harus banyak bicara
Perbedaan adalah kekuatan
Kekuatan yang menjadikan kita solid
Bersatu dan berkolaborasi yang harmonis serta dinamis
Kita hanya perlu saling bergenggaman tangan, tanpa harus banyak bicara
Perbedaan adalah keindahan
Membuat kita bahagia dan menjadikan dunia penuh warna
Merayakan dan bersyukur atas ciptaan Tuhan
Menyadari bahwa perbedaan ada untuk dihargai
Senandika
Pentingnya Menghargai
Oleh Trianda Nurlia Hidayat
Setiap orang berhak memilih jalannya sendiri. Setiap orang berhak membuat keputusan untuk hidupnya. Setiap orang berhak untuk dihargai. Berbeda bukan berarti salah. Berbeda bukan berarti tersisih. Berbeda bukan berarti tersesat. Saling menghargai, saling menguatkan, saling menghargai. Karena dunia butuh kedamaian bukan perselisihan.
Hargai yang ada. Jaga yang kita miliki. Tidak perlu merasakan kehilangan terlebih dahulu untuk belajar bagaimana cara menghargai. Sungguh, takdir terbaik adalah apa yang terjadi saat ini dan apa yang kita miliki sekarang.
Bukan masa lalu, pun bukan masa depan. Hidup akan terasa lebih bermakna bila kita bisa menghargai segala sesuatu yang hadir di hidup kita, sekecil apapun itu. Sejatinya, yang kita butuhkan adalah tenang.
Quotes
"Menghargai adalah seni kehidupan. Dalam setiap langkah kita menabur kebaikan, kita memperoleh kebahagiaan yang tak ternilai harganya. "
-Muhammad Arif Saputra
"Kebahagian tidak selamanya selalu berupa kemewahan dan hal besar lainnya. Menghargai hal-hal kecil yang terjadi, mensyukuri segala sesuatu yang dimiliki. Sungguh, kebahagian dimulai dari kesederhanaan yang memberikan ketenangan."
-Trianda Nurlia
"Jika banyak pikiran dan banyak perasaan tak dapat disatukan, maka tidak perlu mencela atau memaksakan apapun. Menghargai isi kepala dan isi hati setiap orang adalah jalan yang tidak akan pernah salah."
-Azra Khairunisa Hanifah
"Kita tidak dapat menilai seseorang dari fisik dan materi yang dia punya. Tapi bagaimana seseorang menghargai sesuatu, dapat menjadi tolak ukur kebesaran jiwa dan kematangan hati. Menghargai diri sendiri, orang lain, dan alam semesta adalah cara terbaik untuk menjalani hidup yang penuh makna dan kebahagiaan."
-Azra Khairunisa Hanifah
Posting Komentar