Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Universitas Andalas (BEM KM Unand) melakukan aksi simbolik dan doa bersama di depan Gedung Rektorat Universitas Andalas pada Jumat, (21/07). Aksi simbolik dilaksanakan untuk pernyataan sikap pimpinan Universitas Andalas yang telah dianggap abai dan ingkar terhadap janji dalam menyelesaikan permasalahan dana mahasiswa. Hingga saat ini, dana tersebut belum terealisasikan sepenuhnya. Tujuan adanya aksi ini bukan menuntut pimpinan Universitas Andalas ataupun pihak lain yang terlibat, tetapi semata-mata menumbuhkan kepekaan terhadap kasus yang selama ini terjadi di lingkungan Universitas Andalas.
Aksi diawali dengan massa berkumpul di depan Gedung Rektorat Universitas Andalas. Orasi dimulai dan dilanjutkan dengan simulasi persidangan oleh massa aksi terhadap Bendahara Bidang 1 yang melakukan korupsi, namun masih bekerja di Universitas Andalas.
“Ada sekitar Rp600.000.000 dana, baik itu reward prestasi, dana perjalanan, dan proposal organisasi mahasiswa yang belum terbayarkan,” ujar Muhammad Ramzy, selaku salah satu orator dalam aksi simbolik ini.
Karena hal tersebut, event dan kegiatan yang diangkatkan oleh ORMAWA sering tidak memiliki dana awal, artinya mereka harus menggalang dana dari uang pribadi. Sedangkan, setelah proposal diajukan dan lembar pertanggungjawaban (LPJ) dana diberikan, tidak kunjung turun ke mahasiswa. Kemudian, ada beberapa mahasiswa/i berprestasi namun tidak diwadahi. Namun, ketika sudah diwadahi dan dijanjikan reward, dana tersebut juga tidak turun.
Muhammad Ramzy juga mengatakan aksi ini merupakan kali ketiga BEM KM Unand melakukan aksi simbolik untuk menagih janji-janji dari para pimpinan kampus. Namun, pihak terkait hanya menawarkan solusi untuk menuliskan perjanjian di atas kertas.
Setelah simulasi persidangan, massa aksi melakukan ceramah singkat mengenai bahaya korupsi yang sebelumnya diselingi dengan orasi. Kemudian, dilanjutkan dengan orasi dan shalat ashar berjamaah di depan Gedung Rektorat Universitas Andalas.
Massa aksi melakukan doa bersama sebagai rangkaian akhir dari aksi simbolik ini. Lalu dilanjutkan dengan orasi oleh Presiden Mahasiswa dan ditutup dengan tanggapan dari Wakil Rektor 1, Prof. Dr. Mansyurdin, MS.
Dengan diadakannya aksi simbolik ini, Alya Zahira Andarifera sebagai salah satu massa aksi menyampaikan bahwa Rektor sudah menjanjikan terkait pencairan dana yang tidak sedikit untuk dana ORMAWA dan reward mahasiswa berprestasi, serta dana kemahasiswaan yang sampai saat ini belum turun.
“Harapannya setelah diadakannya aksi ini, semoga dana-dana yang telah dijanjikan Rektor segera cair, karena akan diadakan pergantian Rektor. Jadi, semoga dana-dana tersebut segera turun kepada mahasiswa yang bersangkutan sebelum pergantian Rektor.”
Sabrina Rachel Assyifa, Azra Khairunisa Hanifah, dan Salsabila
UKPM Pena KM FKM Unand
Generasi Arunakara
Posting Komentar