Cerpen
Bunga Lily Bertamu Padaku
Oleh Lily24
Di pagi yang dingin, cokelat panas menemaniku. Setidaknya, sedikit menghangatkan diri dari rasa menggigil yang menghantui.
Tik tok tik tok
Dentingan itu memenuhi ruangan. Sepi rasanya hari ini. Tidak ada orang lain, selain aku di rumah ini. Kedua orang tuaku sedang ada jadwal di luar kota. Dan aku, seorang mahasiswi baru, sudah cukup terbiasa dengan itu.
Tring!
"Halo, Raina. Maaf ya Nak, mama sama papa akan lebih lama di luar kota. Sekitar tiga hari lagi, baru bisa balik ke Jakarta." kata mama di seberang sana.
"Iya Ma, engga apa-apa. Hati-hati selama perjalanan ya Ma, Pa." balasku.
"Iya Nak, kamu jangan lupa kabarin kalau ada apa-apa disana. Istirahat yang cukup ya, jangan bergadang loh ya." pintanya.
"Iya Ma, Mama sama Papa juga."
Pesan suara itu pun diputuskan. Aku lanjut membaca buku di ruang tamu. Selang beberapa waktu, rasa bosan menghampiri. Aku pun memutuskan untuk melukis. Bisa dibilang, aku cukup mahir dalam hal ini. Lukisan yang kuciptakan juga mampu menembus kancah internasional. Dan ada cerita tersendiri, awal mula aku mulai melukis.
"Lukisan ini bagai terapi tersendiri bagiku. Yang ini namanya Bunga Lily Bertamu Padaku." Ku lihat lukisan yang terpampang di dinding ruang lukis. Karya pertamaku.
Sederhana saja, bunga yang terlukiskan itu bersinar dibawah rintik hujan. Terlihat sendiri, tapi tak kesepian. Ada kupu-kupu yang senantiasa menemani. Warna putih dan kuning, memberikan semangat bagi siapa saja yang melihatnya.
Quotes
Meski tak semua hari berwarna cerah. Aku harap, senyummu terus merekah, bagai mentari di pagi hari.
-Bintang yang Dirindukan-
Posting Komentar