RASA 02 : Mengukir Cerita Baru


Puisi/Sajak

Langkah

Oleh Fitri Dini Aulia Sari 


Tiada alasan menunggu waktu yang tepat

Inilah waktu aku, kau, dan kita 

Cobalah resapi kata-kata 

Bermain dengan aksara dalam sastra sederhana


Dengar ini sobat!

Bukan tanpa sebab semesta bentangkan pelita

Segerombol harapan sahut-menyahut bangun impian

Sobat, lihatlah salut yang terbalut dalam senyumku

Engkau dan kita begitu gagah 

Kokoh dari pasang surut hari-hari lalu

Mekar di tengah kerentanan layu


Tak sekedar melangkah dalam titah

Berbaur hadapi duka, bersama nikmati suka

Berjuang untai cerita baru

Semai prestasi di langit biru!


Langkah Baru

Oleh Syakira Barara


Kemarin masih tertinggal secuil rasa, kala menatap wajahmu

Namun, hari ini aku mengerti, bahwa rasaku telah pergi dari dirimu

Untukku, mari rangkai cerita baru

Meski kalimat itu hanya tipu daya agar terlihat lebih mampu, menatap ke depan tanpa dirimu


Melepas Belenggu

Oleh Nadia Intan


Hari ini …

Ku putuskan menutup lembaran ku dengan mu 

Membuang semua benda kenangan kita

Menghapus semua jejak hadirmu di hidupku

Aku tahu … jika ini berat

Aku tahu … hal ini tidak mudah bagiku

Tapi, jika tak ku kubur kenangan ini

Ku takut, hadirnya membelengguku

Ku takut, hatiku ingkar dengan akalku

Dengan itu, ku ucapkan selamat tinggal

Padamu wahai kasihku 


Senandika

Mengukir Cerita Baru

Oleh Trianda Nurlia Hidayat


        Selamat pagi Puan yang sedang menata asa, apa kabar? 

        Merangkai angan di kemudian hari tentu diizinkan, namun bagaimana angan yang belum usai, Puan? 

        Merangkum cita yang belum tersampai di masa lampau tidaklah seburuk itu. Bukankah evaluasi perlu dilakukan, Puan?

        Melanjutkan perjuangan kemarin tidaklah salah, setiap proses tetap berharga, Puan. Di setiap babak baru, Puan tidak mesti menjadi pribadi yang baru pula. Kealfaan masa lalu tidak perlu disesali, Puan. Jadikan saja kegagalan kemarin sebagai cambuk semangat hari ini, Puan.   Seperti kata petuah, belajarlah dari kegagalan, jangan jatuh di lubang yang sama untuk kedua kalinya, Puan. 

        Oleh sebab itu Puan, merangkai asa untuk cerita baru berarti melanjutkan perjuangan kemarin dengan jalan dan ikhtiar yang berbeda. Namun Puan, jika jalanmu buntu, ikuti saja nurani mu. Tidak perlu dipaksakan, jika harus berhenti maka berhentilah. Berdamailah dengan diri sendiri, Puan, agar tenang jiwa mu. Rangkailah kembali citamu, ciptakan cerita baru di babak ini. Selamat berjuang (kembali) Puan, meski dengan perjuangan yang berbeda.


Pantun

Ukiran Kehidupan

Oleh Zerly Affi Walti 


Awal tahun, cerita baru.

Masih dengan orang yang sama.

Ukiran kisah baru menyambutku.

Suka cita, ku terima.


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama