Pemerintah membuat kebijakan untuk memperbesar gambar dan tulisan peringatan pada bungkus rokok, kebijakan ini dimuat dalam Lampiran Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2022 tentang Program Penyusunan Peraturan Pemerinta Tahun 2023 yang ditandatangani pada tanggal 23 Desember 2022. Kebijakan ini didesak oleh Ketua Tobacco Control Support Center (TCSC) Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat (IAKMI), dr. Sumarjati Arjoso, SKM. Didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh TCSC IAKMI tahun 2017 pada 5.349 responden di 16 kota berbeda, sebagian besar menyatakan bahwa peringatan kesehatan bergambar sangat efektif dalam menginformasikan bahaya rokok kepada masyarakat.
Namun terlepas dari data yang disajikan oleh TCSC IAKMI, apakah gambar peringatan tersebut benar-benar efektif dalam mengurangi angka perokok aktif di Indonesia?
Seperti yang kita ketahui bahwa di dalam rokok terdapat kandungan zat adiktif, yaitu nikotin yang membuat perokok sulit lepas dari kebiasaan merokok. Gambar peringatan tersebut bagi sebagian perokok aktif terasa menjijikan, namun bagi perokok aktif yang sudah merokok sangat lama tidak akan merasakan hal yang sama terhadap gambar peringatan tersebut.
Jika tujuan pemerintah adalah mengurangi pembelian rokok atau mengurangi perokok aktif di Indonesia, maka pemerintah sebaiknya menggunakan program lain yang dilakukan bersamaan dengan produksi rokok dengan perbesaran gambar peringatan tersebut. Jika dilengkapi gambar saja, sebagian besar masyarakat tetap tidak memperdulikan gambar tersebut dan terus memilih menjadi perokok aktif, sehingga membuat angka pengguna rokok tidak berkurang dari masa kebijakan sebelumnya.
Dhea Amelia
UKPM Pena BEM KM FKM Unand
Generasi Aksatawani
Referensi:
Devina, P. (2022). Pemerintah Perbesar Gambar Peringatan Rokok sebagai Sarana Edukasi, Berita Jatim. Diakses melalui https://beritajatim.com/ragam/pemerintah-perbesar-gambar-peringatan-rokok-sebagai-sarana-edukasi/. Diakses pada 3 Januari 2022.
Posting Komentar