RASA 01 : Ibu, Sang Pelita Bagi Buah Hatinya




Quotes 

"Pijar kasih yang tak pernah redup, rasa lelah yang tak pernah tersingkap. Begitulah ketulusan Ibu dalam membangun peradaban."

-Trianda Nurlia-


"Lihatlah mentari di siang hari, dan bulan di malam hari. Ia tetap menerangi bumi setiap silih berganti, begitupun ibumu menjadi penerang untuk sang buah hati, tanpa lelah yang berarti."

-Salsabila-


Puisi

Bunda

Oleh Fitri Dini Aulia Sari


Sungguh beruntung

Kehormatan tertinggi menjadi anakmu

Miliki srikandi tegar nan penyabar

Sampai tak habis pikir bagaimana engkau diciptakan

Luapan kasih sayang yang bahkan semua insan terheran

Tidak mungkin hanya sosok biasa dibalik kesempurnaan peran


Penyamaranmu sudah usai, bunda

Ternyata tuhan kirimkan bidadari untukku

Untuk segenap jejak-jejak penuh makna 

Semesta menjadi saksi keelokanmu

Penawar pedih penuh kesejukan


Goresan ujian yang sapa diriku tak pantas dibanding 

Kulihat engkau lekat-lekat

Sayatan masalah begitu rapi tersembunyi

Tak terkira jika bersanding dengan keluh-keluhku 

Aku tahu, bunda

Kutahu sakit-sakit yang sudah kau hadang 

Maafku tuk segala kealpaan yang bersemayam dalam kekurangan 

Selamat hari ibu, bunda


Senandika

Cahaya Pertamaku

Oleh Zerly Affi Walti

    Pelita hidupku, awal cerita dengan kasih di bab pertama kehidupanku. Kasih sayangnya, sehangat syal yang dirajut tiap bintang menghiasi malam. Seorang yang tangguh, tegar pendiriannya. Tetap kokoh, walau sekuat apapun badai menerjang hidupnya. 

    Ibu, mungkin ku tak sekuat dirimu. Tapi setiap lelah itu, akan berbuah manis, kan? Aku harap, hasilnya akan mengukir seyuman indah di wajahmu, wahai ibuku sayang.


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama