Kenaikan
kasus COVID-19 di Indonesia pada Juli hingga Agustus 2022 lebih sedikit dibanding
tahun sebelumnya. “Ujiannya nanti akan kita lihat di awal tahun depan karena beberapa
varian baru seperti BA. 2. 7. 5 sudah terjadi di India,” ujar Menteri Kesehatan
Budi pada Capaian Kinerja Pemerintah tahun 2022 yang disampaikan secara
virtual, Jumat (21/10) di Jakarta.
Di
bulan Juli hingga Agustus 2022 hampir seluruh dunia mengalami kenaikan yang tinggi
karena varian Omicron B4 dan B5. Sementara di Indonesia pada bulan tersebut termasuk
satu dari beberapa negara seperti India dan Cina yang kenaikannya sangat sedikit.
“Selama
enam bulan dari awal tahun itu Indonesia tidak mengalami lonjakan masus, padahal
biasanya enam bulan awal merupakan siklus kenaikan gelombang karena ada varian
baru. Terutama di bulan Juli hingga Agustus ini masih ada tantangan karena
varian baru masih akan tumbuh,” ucap Menkes Budi.
Sampai
sekarang masyarakat masih terbiasa memakai masker, sementara negara-negara lain
sudah membuka masker dan itu sebabnya terjadi kenaikan yang cukup tinggi
seperti di Singapura.
“Mudah-mudahan
nanti di Januari-Februari 2023 kita bisa mencegah kenaikan kasus dengan baik
seperti di bulan Juli-Agustus tahun ini. Sehingga Indonesia akan menjadi salah
satu dari sedikit negara di dunia yang selama 12 bulan berturut-turut tidak
mengalami ada lonjakan kasus,” ungkap Menkes.
“Jadi
itu adalah pencapaian yang kita raih di masa pandemi ini, dan seluruh dunia
juga mengakui bahwa pencapaian ini termasuk yang paling baik khususnya di
gelombang terakhir varian ommicron BA. 4 dan BA. 5,” tutur Menkes Budi.
Putri
Pratama Idrus
Magang
UKPM Pena BEM KM FKM Unand
Generasi
Aksatawani
Posting Komentar