Selasa, 08 November 2022 lalu, Badan Pemilihan Umum dan Panitia Pemilihan Umum Fakultas Kesehatan Masyarakat mengadakan kampanye dialogis Pemira (Pemilihan Raya Mahasiswa) hari pertama, berbeda dari kampanye dialogis Pemira di tahun sebelumnya yang dilaksanakan secara daring, kampanye kali ini dilaksanakan secara langsung.
Kegiatan kampanye dialogis Pemira tahun ini diadakan selama 2 hari yang
dilaksanakan pada 08-09 November 2022. Tujuan dari kegiatan kampanye dialogis
Pemira ini adalah untuk memberikan ruang dan waktu kepada masing-masing calon
dan warga KM untuk saling memahami, diharapkan kepada para calon untuk dapat menjelaskan
terkait visi, misi dan program kerja unggulannya. Sedangkan tujuan visi warga KM
untuk mengenal masing-masing calon gubernur, calon ketua HIMA IKM maupun calon
ketua HIMA Gizi agar ketika kegiatan Pemira berlangsung warga KM tidak ragu
lagi untuk memilih siapa yang akan melanjutkan estafet dari kepemimpinan yang
ada di lembaga FKM.
Rangkaian kegiatannya dimulai dengan kegiatan formal kemudian dilanjutkan dengan
kegiatan inti, yaitu kampanye dialogis, dimana masing masing angkatan diberikan
waktu untuk menanyakan kepada masing-masing calon mengenai proker, visi misi
mereka serta hal-hal yang perlu ditanyakan, sesuai yang sudah diatur oleh BPU
dan PPU pada SOP-nya.
Rezky Fauzan, selaku
Ketua Panitia Pemilihan Umum mengatakan bahwa untuk persiapan kampanye dialogis tahun ini dilakukan dengan
melihat kembali pelaksanaan di tahun-tahun sebelumnya, panitia menyiapkan
kampanye dialogis ini semaksimal mungkin, kemudian jobdesc dibagi sesuai
peran masing-masing bidang, mulai dari bidang Pusdatin, Kampanye, Logistik dan Infokom,
panitia juga melakukan beberapa kali rapat baik dari Inko saja maupun seluruh
anggota.
Ia juga mengatakan bahwa terdapat perbedaan pelaksanaan kampanye dialogis
tahun ini dari tahun sebelumnya.
“Perbedaannya pasti ada dari tahun sebelumnya karena Pemira tahun ini di
desain secara hybrid, mengingat angkatan 2019 dan 2020 tidak di kampus,
sedangkan angkatan 2021 dan 2022 di kampus, tapi secara sistematikanya tetap
sama, menggunakan sumber yang sama yaitu undang undang. Jadi perbedaannya yang
paling terasa yaitu sistematika pelaksanaannya yang dialihkan secara offline.”
Selain itu, ia juga
menyebutkan bahwa kendala yang
dihadapi yaitu kehadiran warga KM di hari kedua kampanye dialogis yang tidak
semaksimal hari pertama karena cuaca yang tidak mendukung, terjadi hujan hingga beberapa menit dari acara
dilangsungkan. Hal ini juga menjadi evaluasi bagi BPU dan PPU untuk
pelaksanaan selanjutnya lebih dipersiapkan lagi agar bisa meng-cover
kejadian-kejadian yang tidak terduga.
Adapun harapan dari BPU
dan PPU, yaitu semoga kedepannya KM FKM dapat dipimpin oleh pemimpim-pemimpin
terpilih yang sesuai dengan pilihan dari warga KM itu sendiri, dan semoga
pemira tahun ini sukses diadakan, serta diharapkan warga KM lebih melek
informasi lagi mengenai calon-calon agar nantinya tidak salah pilih dan
menyia-nyiakan kesempatan untuk menentukan bersama pemimpin Lembaga KM dan
harapannya tidak ada yang golongan putih (golput), maksimalkan potensi yang ada
dan bersama BPU dan PPU membantu mencari dan mengangkatkan pemimpin terbaik di
Lembaga KM FKM.
Anisa
dan Shinta Bella
UKPM
Pena BEM KM FKM Unand
Generasi
Aksatawani
Posting Komentar