TEMA : KONFLIK
A.
POJOK
QUOTES
“Tidak
perlu menjelaskan kebenaran kepada orang yang membenci kita karena bagaimanapun
dia tidak akan pernah mengerti, ingat bahwa diam bukan tentang siapa yang
menang dan kalah, tapi perihal siapa yang lebih mengerti.”
Audia
Ananda dan Nada Rudiaputri
A.
POJOK
SASTRA
Konflik
Batin
Oleh:
Miftahul Jannatul Husna
Malam gemerlap dingin menusuk hati
Tak terasa hari berat terus berlalu
Jika boleh berkata……
Akan kusampaikan tanpa menderita
Angin malam seakan menggantikan perannya
Tanpa seizin malam yang yang terus berlarut
Sunyi dalam keramaian tak pernah damai
Ingin berkata namun seolah-olah bungkam
Bintang-bintang hiasi malam tanpa rembulan
Hingga
tak sadar diri ini ialah korban….
A.
POJOK
INFO
Dinamika Konflik Dalam
Era Globalisasi
Disadari atau
tidak, para teoritisi dan praktisi
dalam beragam bidang
keilmuan sangat akrab dengan
istilah ”globalisasi”. Pemahaman globalisasi
dalam kehidupan politik adalah menurunya dominasi
negara ditengah semakin
maraknya peran aktif aktor-aktor non negara (Keagley et
al., 2009). Dalam kehidupan
ekonomi globalisasi diwarnai
dengan semakin tidak
adanya batasan nasional
mengenai investasi, industri, aktivitas individu
serta diikuti dengan
semakin pesatnya perkembangan
teknologi informasi (Omae, 1995).
Meskipun sedikit terlambat
dibanding dengan disiplin ilmulainnya seperti Ilmu Ekonomi dan
Ilmu Politik, para
ilmuwan perdamaian dan
resolusi konflik juga
mulai mempertanyakan apa
makna dari globalisasi
bagi mereka. Banyak
pandangan bahwa globalisasi terlepas
dari segala kelebihannya
adalah menjadi sumber
atau memberikontribusi terhadap bermunculannya konflik (Tidwell et
al., 1998). Bahkan
dalam beberapa kasus dibuktikan
bahwa globalisasi mempercepat
radiasi kekuatan Barat terhadap ketidakstabilan pada
ekonomi dan politik baik
global maupun lokalsepertiyang
bisa disaksikan di Iran, Indonesia dan Sierra Leone.
Globalisasi akan mempengaruhi
ekspresi dari konflik
dalam beragam bentuk seperti mengganggu
tatanan lokal, menimbulkan sumber
baru yang akhirnya menimbulkan konflik,
bahkan mengancam simbol
dan nilai sakral
yang sudah dianut dalam suatu komunitas. Mark Duffield (1999)
mensinyalir bahwa kekerasan dan konflik yang
terjadi dalam negara-negara
seperti di Angola,
Sierra Leon dan
Congo tidaklah semata-mata sebagai
akibat dari berkembangnya
rasa ketidakpuasan akan
tetapi lebih disebabkan oleh
ketidakteraturan (durable disorder)
dimana rasa tidak
aman dan keterbelakangan menjadi
tidak terpisahkan sebagai
akibat langsung dari
globalisasi. Adanya
ketergantungan ekonomi global
akan sumber alam
seperti berlian dan
minyak bumi yang dipasok dari
wilayah konflik dan
dinikmati oleh kalangan
berduit dinegara maju misalnya,
hanya akan semakin memperparah kondisi di wilayah konflik dan baru bisa
mendapatkan jalan penyelesaian
bila disertai perubahan
struktur global (Duffield, 1999).
Sumber : http://global.ir.fisip.ui.ac.id/index.php/global/article/view/301/219
Afifah Salsabila
A.
POJOK
TIPS
Tips
menyelesaikan konflik dalam organisasi
1. Pikirkan Hubungan Baik yang Harus Dijaga
sebuah organisasi tentunya akan terjalin hubungan yang baik. Namun
hubungan itu dapat rusak saat adanya konflik, dimulai dengan pikiran buruk
tentang konflik tersebut. Sebelum perasaan buruk itu muncul, sebaiknya pikirkan
hubungan baik yang harus dijaga. Jangan sampai hanya karena sebuah konflik yang
masih bisa diselesaikan secara kekeluargaan, malah merusak hubungan.
2. Cari
Sumber Konflik
Dalam
menghadapi konflik, kita harus mengetahui sumber konflik tersebut. Sumber
konflik tersebut bisa saja muncul dari seseorang. Namun kita tidak boleh
menyalahkan atau saling menuduh. Dengan mengetahui sumber konflik, penyelesaian
akan mudah dicapai.
3. Jangan
Menyalahkan Orang Lain
Dengan
menyalahkan orang lain akan membuat konflik semakin memanas. Jadikanlah konflik
tersebut sebagai ajang pembelajaran dalam berorganisasi.
4. Sering
Mendengar, Sedikit Berbicara
Tidak
dapat dipungkiri, saat membicarakan konflik tentunya banyak pihak yang ingin
berpendapat, namun malas untuk mendengar. Untuk itu perlu adanya diskusi yang
baik agar semua orang merasa dihargai dan tidak memunculkan konflik lainnya.
5. Selesaikan
Secara Bersama
Setelah
memahami konflik yang sedang terjadi, semua pihak harus terlibat dalam
penyelesaiannya. Selesaikan konflik tersebut secara Bersama agar semua pihak
merasa adil.
Sumber
https://cohive.space/blogs/cara-mengatasi-konflik-dalam-organisasi/
Mirqi
Rahmiani Yasra dan Vivi Nurul Faiza
POJOK HUMOR
ANAK
SD
Suatu
ketika, sejumlah murid salah satu kelas di SD sedang menjalani pelajaran agama.
Dengan penuh semangat, seorang guru bernama Udin sedang memberikan pelajaran
yang membahas mengenai surga. Usai memberikan penjelasan mengenai surga, sang
guru lantas memberikan pertanyaan kepada seluruh muridnya. Berikut
percakapannya:
"anak-anak,
siapa yang mau masuk surga?" tanya Udin.
"Saya
pak, saya," teriak seluruh murid.
Dari
seluruh anak yang mengajukan diri, rupanya ada satu murid bernama Ucok tidak
ikut berteriak. Hal itu membuat sang guru kembali bertanya.
"Yang
mau masuk surga tunjukkan tangannya," tanya Udin lagi.
"Sayaa,"
teriak para murid berlomba-lomba mengangkat tangannya.
Lagi-lagi,
Ucok tetap diam tak bergeming. Demi memacu semangat muridnya, dia pun kembali
bertanya.
"Yang
mau masuk surga ayo berdiri."
Mendengar
itu, seluruh murid berdiri, kecuali Ucok yang tetap diam dan malah disibukkan
dengan bukunya sendiri.
Merasa
ada murid yang tak bersemangat, Udin pun menghampiri Ucok dan bertanya,
"Cok, kamu mau masuk surga enggak?"
"Mau
dong pak!" jawab Ucok.
"Terus
kenapa kamu enggak berdiri?" lanjur Udin penasaran.
"Lha,
memangnya mau berangkat sekarang pak?"
Anilsi
Ansari dan Azizah Chairunnisa
Posting Komentar