Tak Berdaya di Negeri Khatulistiwa
Karya : Lis Natahdiya Laulaa
Tanah
bergoyang, menyapu habis kebahagiaan
Awan
bergulung hitam, menyambut kesedihan
Gunung
bersuara, memberi kepedihan
Laut
bergelombang, mencabut kesenangan
Tak ada yang
tersisa
Walau secuil
asa
Di negeri
penuh cinta
Lenyap! Tak
terasa
Hingga tak
berdaya
Di negeri
khatulistiwa
Khatulistiwa
Tak Berdaya
Saat
demokrasi bukan lagi budaya
Penguasa
dengan kehidupan kaya
Tapi rakyat
mati dengan berbagai gaya
Ambang
kehancuran di depan mata
Menunggu
saksi nyata
Bahwa
khatulistiwa tak berdaya
_____________________
Sedang Tidak Baik-Baik Saja
Karya : Salshabila Nadya
Aku sempat
berkelahi dengan pikiranku sendiri
Mengapa bisa
mereka yang hidup mewah seolah lupa untuk memahami?
Mereka terlalu
manja menjalani hari
Mengapa
mereka tega menggantungkan sesuatu pada orang lain yang kehidupannya ada di
bawah mereka saat ini?
Apakah mereka
memiliki hati nurani?
Apakah mereka
tidak malu mempertontonkan kegagalannya pada orang lain?
Ayolah, kita
memang makhluk sosial
Tapi bukan
berarti kita bisa menyulitkan orang lain dan membuatnya kesal
Pasti lebih
baik jika kita mengasah akal
Jangan justru
menjadi beban, sesekali cobalah menjadi sebuah harapan
Aku sama
sekali tidak menghakimi siapa-siapa
Aku hanya
mengutarakan apa-apa yang mengganjal dalam jiwa
Berkat
konspirasi kecil yang dipertontonkan oleh semesta
Aku telah
mengerti dengan sendirinya
Bahwa
Negaraku
Sedang tidak
baik-baik saja
______________________
Jalan-jalan
ke Pasar Raya
Jangan
lupa membeli baju
Wahai
Negaraku tercinta
Ayo
kita bangkit maju
-Salshabila Nadya-
_____________________
Januari
Berduka
Karya
: Elfifa Nia
Baru diawal
sudah berduka
Baru diawal
sudah merana
Baru diawal
sudah nestapa
Keping
Satu persatu
jiwa mulai terpanggil
Mulai dari
yang alim sampai yang zalim
Pertanda apa?
Kehancuran?
Kesengsaraan? Atau sebuah akhiran?
Kehancuran
mulai menampakkan diri
Kesengsaraan
mulai unjuk gigi
Tangisan pun
tak henti-henti
Dan sebuah
akhiran mulai ambil posisi
Padahal ini
baru januari
Indonesia
berduka
Indonesia
merana
Indonesia
nestapa
Alasannya?
Bukan hanya
karna ulah manusia
Tapi juga
alam nan kaya raya yang juga ikut menunjukkan ekspresinya
Ekspresi yang
meluluhlantakkan semuanya
Banjir, longsor,
gempa, serta musibah lainnya
Hanya dua
alasan sang alam
Ikut sedih
akan keadaan
Atau turut
serta menghancurkan
_____________________
Opini Berani
Karya : Yolla Dwi Fitri
Pecah belah serta opini tajam yang berani
Terusik oleh fatamorgana perdamaian
Sedangkan opini masih melesat bebas
Berselancar nakal di dunia maya
Dan negeri kita sibuk melontarkan sudut
pandang
Tanpa pikir panjang akibat yang akan
didera
Berharap bumi mau berdamai pada negeri
kita ini
Dalam rangka melepas diri
Dari hancur leburnya sebuah negeri karena
ego manusia itu sendiri
Posting Komentar