Vaksin Covid-19 Bukan Konspirasi
ataupun Solusi Ajaib
Pandemi Covid-19 hingga saat ini belum juga usai. Jumlah kasus setiap
harinya kian bertambah. Pertanggal
24 Januari 2021, Covid-19 sudah menjangkit 989.262 orang di Indonesia
dengan total kesembuhan 798.810 orang dan total yang
meninggal sebanyak 27.835 orang. Angka yang cukup
besar ini justru menciptakan suatu ironi. Tingginya jumlah
kasus justru membuat masyarakat berperilaku semakin tidak taat. Mulai banyak
kini yang tidak menghiraukan protokol kesehatan saat berada di luar ruangan.
Situasi pandemi yang tidak kunjung membaik membuat masyarakat menyerah dan
mulai melupakan pesan kunci dari pemerintah
untuk melaksanakan protokol kesehatan sepertinya 3M (memakai masker,
menghindari kerumunan, dan mencuci tangan pakai sabun).
Berbagai macam strategi telah diupayakan oleh pemerintah Indonesia. Salah satu
upaya terbaru
untuk menekan angka kasus Covid-19 yang kian meningkat adalah dengan penyediaan vaksin
Covid-19. Keberadaan vaksin
ini diharapkan mampu memberikan perlindungan kepada masyarakat Indonesia.
Pengadaan
vaksinasi Covid-19 ini bertujuan untuk
mengurangi transmisi/penularan, menurunkan angka
kesakitan dan kematian, mencapai kekebalan kelompok di masyarakat (herd immunity),
dan melindungi masyarakat dari Covid-19.
Perlu
diketahui bahwa vaksin bukanlah obat.
Vaksin bekerja
dengan mendorong pembentukan
kekebalan spesifik pada penyakit Covid-19 agar terhindar
dari penularan
dan mengurangi efek kesakitan apabila terinfeksi nantinya. Seperti obat pada umumnya, vaksin dapat menyebabkan
efek samping yang biasanya bersifat minor atau sementara. Efek samping vaksin
yang serius sangat jarang ditemukan. Penyakit jauh lebih membahayakan manusia
daripada vaksin penyakit tersebut.
Tak
dapat dipungkiri, konspirasi yang
beredar hasil dari pemikiran masyarakat
terhadap vaksin itu sendiri menjadi salah satu kendala dalam proses vaksinasi di
Indonesia. Masyarakat terpecah
pemikirannya akibat konspirasi yang tidak bisa
dipertanggungjawabkan. Maka, perlu kebiasaan baik dalam mencari fakta sehingga
tidak terjebak dalam sebuah narasi yang tidak jelas dasar ilmiahnya. Untuk itu, diperlukan upaya edukasi yang cerdas dan tepat
kepada masyarakat dalam meluruskan informasi tersebut.
Lalu,
apakah vaksin dapat dijadikan solusi satu-satunya dalam menangani kasus ini? Vaksin tidak dapat dijadikan satu-satunya
solusi bagi penanganan secara tuntas untuk menhentikan pandemi. Vaksin bukan sesuatu yang sangat
ajaib dan mampu menghentikan pandemi dalam sekejap. Tidak ada vaksin yang sempurna dalam memberikan perlindungan. Namun, apabila vaksinasi ini dikombinasikan dengan
pengaturan protokol kesehatan yang tepat, maka dapat menciptakan keoptimalan
dalam fungsinya. Sehingga,
pemanfaatannya dapat memberikan
dampak yang baik bagi pandemi ini.
Sumber :
https://www.kemkes.go.id
https://www.kompas.com/sains/read/2021/01/02/180200623/covid-19-indonesia-masuki-masa-kritis-vaksin-corona-bukan-solusi-hentikan?page=all
Gabriella
Tessalonika
UKPM Pena BEM KM FKM Unand
Generasi Aksara
👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼
BalasHapusPosting Komentar