Berujung Kisah
Karya
: Noura Rizki
Kisah hati
gadis kecil
Meringkis
tangis nan tajam
Rintik
rindu terus bercucuran
Gemuruh
suara hati pun semakin terguncang
Kini,
uraian kisah nan dahulu tak lagi terukir
Bagaikan
kertas bertuliskan pensil
Tawa yang
menghadiri tersisa tangis tak bersuara
Hancur hati
tak lagi terbingkai
Gadis Kecil
itu lahir dari sebuah cinta
Cinta
harapan nan penuh kasih
Namun kini,
cinta itu bagaikan embun yang telah menguap
Tak lagi
tampak ujung kisahnya
_________________________
Quote Asmaraloka
Bagiku,
dia adalah seseorang yang tak akan pernah kumiliki keutuhannya. Seseorang yang
hadir hanya sekelebat bagai bintang jatuh yang lenyap keluar dari bingkai mata
sebelum tangan ini sempat mengejar. Seseorang yang hanya bisa kukirimi isyarat
sehalus langit atau awan. Seseorang yang selamanya harus dibiarkan berupa
sebentuk punggung.
-Sherin
Yudinata
___________________
Quote
“Menjadi
berbeda ditengah standar persamaan yang sedang
diciptakan
semesta adalah hal yang luar biasa”
-Nada
Tri Hazka Syahirah-
________________________
Sajak di Penghujung Cinta
Karya
: Reza Annisa
Dunia fana
yang penuh makna
Setetes
embun yang menyelimuti daun
Suara
ranting yang kian nyaring
Membasuh
pilu membawa sendu
Berangkai cerita
yang terjalin
Menyambung
makna kian berarti
Segala
perih terbaluti rintih
Segala luka
terbebani rindu
Andai …
Di Oktober
ini
Beragam
damai yang menghampiri
Namun
hanyalah …
Debu yang
mewarnai kalbu
Mengukir
jejak diatas tapak
Mengingat
kenangan yang sudah tergenang
Memohon
pada pencipta
Kelak…
Dipenghujung
cerita
Membawa
benih untuk kisah
Yang
merubah tenang kian hidup
Damai yang
tercipta untuk merentang cerita
Memulai
kisah
Di titik
awal November
Berpamit
pulang pada penghujung Oktober
________________________________
“Pertama,
jaga kedamaian dalam diri Anda, lalu Anda juga bisa membawa kedaamaian bagi
orang lain”
“Kita
dilahirkan didunia untuk saling mengasihi, bukan untuk saling mencaci maki”
_________________________
Titik Temu dua Raga
Karya
: Kartinda Aprilya
Kita memang
terlihat satu dan bersama
Namun, tak
semua yang terlihat bersama
Memandang
arah yang sama
Ketika aku
memandang putih
Bisa saja
kau memandangnya hitam
Kita
memilih untuk bergelut dipemikiran masing-masing
Kau dengan logikamu
dalam melihatnya
Dan aku
dengan intuisiku menjelajahinya
Namun satu
yang kita yakini
Kita memiliki
jalan yang berbeda
Namun
tujuan kita tetap sama
Kita adalah
‘kita’ hingga nantinya bertemu
Di ‘titik’
itu
________________
Cinta Kasih
Karya
: Muthya Divani Sukardi
C.I.N.T.A
5 huruf
yang mempunyai banyak rasa
C.I.N.T.A
5 huruf
yang mempunyai banyak makna
Bahagia,
tangis, tawa tentu dirasa
Namun, duka
dan air mata juga menjadi kesatuannya
C.I.N.T.A
Seperti
hidup yang tidak bisa ditebak
Ada yang datang
dan ada yang pergi
Bahkan
pergi tanpa permisi
Namun
setiap kedatangannya meninggalkan sesuatu
Yang
disebut dengan kenangan…
C.I.N.T.A
Yang
membuat logikanya sendiri
Mencari
pembenaran dari perasaan sayangnya kepada seseorang
Tidak
dipungkiri bisa membuat buta
C.I.N.T.A
Satu hal
yang paling berbahaya
Ketika kita
meminta suatu kejelasan
Dia memulai
memainkan hati
C.I.N.T.A
Anugerah
terindah yang pernah dirasakan dalam hidup
Kebahagiaannya
membuat hati jadi berbunga-bunga
Sehingga
ada istilah hidup tanpa cinta
Bagai taman
tak berbunga
____________________
Malam Temaram
Karya
: Arni Melati
Aku padamu
malam
Malamku
berkisahkan temaram
Dikau
lentera yang terusik diam
Diantara
kunang-kunang sembari bercengkrama
Bagaimana
kelam tiba bersemayam?
Lalu termangu
akan dendam
Kau tak
paham, mungkin saja aku yang padam
Padam tanpa
harus meredam
Kita pernah
berjalan diantara rentetan waktu diatas pengharapan
Dicelah
keretakan kenangan membuat semuanya halu akan pengharapan
Disela
dinding bisu
Tersimpan
apik muram ekspresimu yang selalu engkau tutupi
Seakan
semuanya engkau rasa baik-baik saja
Para
pujangga pun ikut rentan dalam kisah dramatikal ini
Sehingga
mereka memilih untuk mundur
Walau masih
belum seutuhnya pergi
Ada
bayangan semu bertajuk keindahan
Akan tetapi
menyiapkan sebuah kepedihan
Lalu
kenangan diakhir penghujung bulan april
Mengingatkan
bahwa bunga itu sudah lama mati
___________________
Sajak
Kau bilang
Mataku
berbinar indah
Kau pandang
lekat-lekat
Ada rindu
yang
Ku tulis
dalam hati
Dahayu
savana bukit barisan
Teringat
aksara kala itu
Benar rindu
kadang tak tentu
Ku rindu,
elegi senjamu
Berharap
berujung temu
Padamu yang
hadir di ruang kalbuku
Padamu yang
ada dalam lentera jiwaku
Bagaimana
bisa ku jejali rasa tanpa harsa?
Menggerus
lara melingkup tawa
Kau datang
tanpa aba-aba
Mungkin aku
saja yang tak mengira
Waktu
tersandar membaur kasih
Meski waktu
telah usai sudah
Sudahi
semua rasa bersalah
Adakah
hatimu bermunajat pada sang kuasa?
Biarkan dan
lepaskan bila kau tak rela
Bila hanya
bersenda gurau semata
Karena
cinta tak semudah itu saja
Karena
cinta itu Lillahi Ta’ala
Posting Komentar