· POJOK INFO
Sumpah Pemuda di Tengah Pandemi
Sumpah Pemuda merupakan suatu bentuk ikrar atau sumpah yang dibuat oleh pemuda-pemudi Indonesia yang mengaku bertumpah darah satu, tanah Indonesia, mengaku berbangsa satu, bangsa Indonesia, dan menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Sumpah Pemuda diperingati setiap tanggal 28 Oktober.
Di masa pandemi ini, tentunya Sumpah Pemuda memiliki makna yang lebih dalam bagi pemuda Indonesia. Masa-masa sulit ini membuka mata pemuda bahwa kontribusinya sebagai rakyat yang dalam masa produktif dan reliable sangat diperlukan dalam menghadapi masa pandemi ini. Berikut contoh kontribusi pemuda dalam masa pandemi Covid-19 ini:
Pertama, pemuda-pemudi harus menjadi pelopor bagi masyarakat dalam penerapan protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh tenaga kesehatan bersama pemerintah. Kesigapan dan kedisplinan pemuda dalam memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak sehendaknya bisa memotivasi dan menjadi contoh bagi kalangan masyarakat lain.
Kedua, pemuda-pemudi harus bisa menemukan solusi-solusi bagi permasalahan masyarakat yang timbul dan menyuarakan pendapatnya untuk mempertahankan hak-hak rakyat. Pemuda harus kritis dan kreatif dalam menyuarakan aspirasinya demi terwujudnya pemerintahan demokrasi yang seutuhnya.
Ketiga, pemuda-pemudi harus memiliki pengetahuan yang luas dan kemampuan dalam teknologi dan informasi yang mumpuni sehingga bisa mengikuti perkembangan zaman seperti negara-negara lain dan mempermudah pekerjaannya di masa pandemi ini. Pemuda-pemudi merupakan rakyat yang sedang dalam masa kejayaannya, pada masa ini, mereka harus membuat keputusan yang akan mengubah hidupnya di masa depan. Hendaknya, masa pandemi tidak menghalangi kreatifitas dan kapasitas mereka sebagai pemuda, tetapi hendaknya memotivasi untuk menciptakan kreasi-kreasi baru dan sebagai pelopor masyarkakat agar menjaga kesehatan diri mereka sendiri.
Adinda Ismira
· POJOK TIPS
Di masa sekarang mungkin sebagian orang merasa kebingungan bagaimana cara memaknai Sumpah Pemuda di era milenial. Maka dari itu, Anda bisa menyimak beberapa cara berikut ini agar momentum Sumpah Pemuda lebih bermakna.
1. Saling Menghormati dan Menghargai Sesama
Poin utama dalam momentum Sumpah Pemuda di masa lalu adalah untuk menyatukan semua elemen bangsa, tidak hanya para pemuda. Termasuk pula menyatukan semua etnis, agama, dan suku dalam satu “rumah” besar, yakni bangsa Indonesia. Namun, seiring berjalannya waktu, makna tersebut diuji oleh berbagai kejadian yang berpotensi memecah belah kesatuan bangsa.
Oleh karena itu, untuk mencegah hal tersebut kembali terjadi, penting bagi kita untuk memupuk kembali rasa persatuan dengan cara saling menghormati dan menghargai sesama. Ini bisa mulai dari hal kecil di kehidupan sehari-hari. Misalnya menanamkan sikap toleransi antar umat beragama hingga membantu teman atau sesama yang mengalami kesulitan.
2. Menggunakan Produk dalam Negeri
Mungkin banyak di antara kita yang masih menganggap remeh produk buatan anak negeri. Alasannya, kualitas yang diberikan kurang baik. Padahal, kualitas produk buatan anak negeri tidak kalah baiknya dari produk dari luar negeri. Selain itu, faktor gengsi juga menjadi poin penting mengapa banyak orang di tanah air lebih percaya diri menggunakan produk luar negeri.
Pada momentum Sumpah Pemuda, Anda bisa menggunakan produk dalam negeri untuk membangkitkan rasa cinta tanah air. Misalnya saja Anda menggunakan produk fashion karya anak bangsa atau produk yang dibuat oleh UMKM. Di samping meningkatkan rasa cinta terhadap tanah air, dengan menggunakan produk dalam negeri tersebut, Anda juga berkontribusi sekaligus memberikan apresiasi terhadap UMKM sebagai penopang perekonomian nasional pada masyarakat. Selain cinta tanah air, membeli produk dalam negeri juga wujud gotong royong.
3. Menyebarkan Pesan Positif
Meski terkesan sepele, menyebarkan pesan positif memiliki dampak yang cukup besar bagi masyarakat. Cara ini sangat cocok untuk menyebarkan kembali semangat Sumpah Pemuda, yakni bertanah air satu, Indonesia. Sebagai warga negara yang baik dan wujud peran pemuda di era milenial, menyebarkan pesan positif bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja.
Misalnya saja menyebarkan informasi yang positif dan membangun lewat media sosial, mengingat saat ini banyak informasi negatif yang bermunculan di media sosial. Tidak jarang pula pesan dan berita bohong ini menimbulkan perselisihan di masyarakat. Dengan menyebarkan pesan positif, setidaknya Anda dapat memupuk kembali semangat persatuan dan meningkatkan kembali rasa persaudaraan antar sesama.
Selain cara di atas, cara memaknai Sumpah Pemuda saat ini juga bisa dengan menekuni bisnis yang digeluti, termasuk pula bisnis online. Apalagi bisnis ini memiliki perkembangan yang pesat di era revolusi industri 4.0. Ada banyak hal yang bisa Anda lakukan dalam menekuni bisnis online ini, salah satunya adalah bisnis kreatif.
Bisnis online memiliki banyak manfaat bagi diri sendiri, sesama, dan bagi perekonomian negara, baik langsung maupun tidak langsung. Dengan menekuni bisnis online, maka Anda dapat menggerakkan semua sektor.
Misalnya, bisnis online menggerakkan sektor di bidang ekspedisi, mendorong masyarakat untuk melakukan pembayaran dan transaksi non-tunai melalui transfer. Dengan begitu, ini juga mensukseskan program pemerintah dalam hal kampanye pembayaran nontunai dan mengembangkan bisnis kecil atau UMKM. Setidaknya itulah cara untuk memaknai Sumpah Pemuda di era milenial saat ini. Sebagai generasi penerus bangsa, Anda bisa menerapkan cara di atas dalam memperingati Hari Sumpah Pemuda di tahun ini. Selamat Hari Sumpah Pemuda!
Dwi Fachraeni
Tips Mengamalkan Sumpah Pemuda Pada Diri
1. Belajar berbagai budaya yang ada di Indonesia
2. Tingkatkan prestasi agar bisa membanggakan bangsa
3. Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar
4. Mencintai produk dalam negeri
5. Menjadi diri sendiri dan terus bekerja keras agar berguna bagi bangsa Indonesia.
Sumber : https://www.quipper.com/id/blog/tips-trick/3-cara-amalkan-sumpah-pemuda/
Atri Novembela Sari
· POJOK SASTRA
Sumpah pemuda
Oleh Yori Aprilia
Sumpah pemuda
Tak luput dari ingatan bangsa
Bangsa yang beragam ini
Indonesia ...
Usia? Bukan perihal tentang yang terbaik
Usia muda miliki jiwa-jiwa yang berani
Berani bukan dengan dengan bambu runcing
Berani dengan pemikiran yang luas dan semangat yang membara
Kita Indonesia tak banyak hambat
Kita bisa bersatu
Kita bersumpah
Kita satu bangsa, bangsa Indonesia
Kita satu bahasa dan satu tanah air
Indonesia....
Jangan kau diam pemuda pemudi
Bangsa ini belum merdeka sepenuhnya
Rakyat butuh andilmu
Andilmu pemuda kekuatan bangsa ini
Jiwa Juang
Oleh Haisyi Yaumal
Ketika jiwa mengabdi
Untuk melenkapi janji
Menjunjung bakti
Pemuda harapan negri
Abdi negri sejati
Harapan bangsa ini
Pemuda satukan janji
Enyahkan beda dan benci
Mutiara sumpah
Upaya gigih mengubah
Dunia dalam serakah
Anak negri menjadi pemurah
Bangkitla negeri!!
· POJOK HUMOR
Alkisah, bertepatan dengan hari sumpah pemuda maka pak Mukiran selaku guru sejarah menerangkan tentang peristiwa sumpah pemuda…
Mukiran : “Anak-anak kali ini pak guru akan menjelaskan tentang sejarah sumpah pemuda. Setelah itu, kalian akan bapak beri petanyaan. Siapa yang bisa menjawab dengan benar maka boleh langsung pulang.”
Anak-anak: “HOREEE…!”
Lima belas menit kemudian Mukiran sudah selesai menjelaskan kepada anak-anak..
Mukiran: “Baik anak-anak, sekarang saatnya bapak akan memberikan 3 pertanyaan untuk kalian. Pertanyaan pertama, sebutkan salah satu tokoh yang mencetuskan Sumpah Pemuda?”
Bagong: (mengacungkan jari telunjuk) “Muhammad Yamin.”
Mukiran: “Ya betul. Pertanyaan selanjutnya, kapan sumpah pemuda di cetuskan?”
Semar: (mengacungkan jari telunjuk) “28 oktober 1928.”
Mukiran: “Ya betul sekali. Pertanyaan terakhir, siapakah nama lengkap dari tokoh pencetus sumpah pemuda yang merupakan pencipta lagu Indonesia Raya?”
Gareng: (mengacungkan jari telunjuknya) “Wage Rudolf Soepratman.”
Mukiran: “Betul. Karena pertanyaannya sudah selesai, maka yang masih ada di kelas baca doa dulu baru boleh pulang.”
Tiba-tiba Petruk mengangkat tangannya…
Petruk: “Pak, saya mau bertanya. Ini merupakan pertanyaan yang sangat sulit bagi saya. Apakah bapak yakin bisa menjawab pertanyaan dari saya?”
Mukiran: “Selagi masih ada kaitannya dengan sumpah pemuda, pasti akan bapak jawab. Memang apa yang ingin kamu tanyakan?”
Petruk: “Kenapa sih pemuda-pemuda jaman dulu suka banget main sumpah-sumpah begitu, emangnya gak takut kuwalat ya pak?”
Mukiran: (salto sambil guling-guling)
Ampun dahhhh pertanyaan macam apa itu hahaha. Jujur sih gue ga bisa jawab, udah di skakmat duluan sama pertanyaannya. Hadeuhhh, itu sih kayaknya yang tahu jawabannya neneknya nenek buyut kali yaa …
Kalo dalam agama sih emang ga boleh main sumapah-sumpahan, takutnya kuwalat. Misal nih sumpah pocong atau juga bersumpah selain nama Alloh SWT juga di larang dalam islam. Karena hakikatnya sumpah itu bukan untuk main-main, melainkan sebagai pengakuan dari sebuah kebenaran. Tapi untuk sumpah pemuda sangat erat kaitannya dengan bangsa Indonesia. Jadi bukan bermaksud main sumpah-sumpahan seperti yang telah di sebutkan oleh petruk tadi.
Sumber : https://www.dictio.id/t/cerita-lucu-humor-sumpah-pemuda-yang-ngakak-abis/44246
https://detiklife.com/tag/cerita-humor-sumpah-pemuda/
Latifa Zapista_kestari
· POJOK QUOTES
Kini genap sudah 92 tahun sumpah itu masih menjadi petuah yang teramat keramat. Sumpah ini bukan untuk sampah pemuda. Sumpah yang menjadikan kita ini pemuda-pemudi harus mampu berjuang bersama menjunjung tinggi ibu pertiwi dan bersatu membangun negeri. Selamat hari sumpah pemuda.
Annisa Alifha Putri
Tasya Zahrah Salsabiila
Posting Komentar