1. Saat membacakan proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945, Ir. Soekarno dalam keadaan sakit.
Pada pukul 08.00 WIB sebelum pembacaan teks proklamasi, Bung Karno masih tidur di tempat tidurnya karena gejala malaria tertiana. Ia kelelahan akibat begadang untuk menyusun naskah proklamasi.
2. Meski mendapat sebagai Bapak Proklamator, nyatanya gelar itu secara resmi disematkan setelah 41 tahun kemerdekaan Indonesia.
Soekarno-Hatta dianugerahi gelar sebagai pahlawan proklamator berdasarkan Keputusan Presiden No 081/TK/1986 yang ditandatangani Presiden Soeharto.
3. Bendera pusaka dibuat dari kain tukang soto.
Bendera yang dijahit oleh Ibu Fatmawati ketika itu hanya dibuat dari sprei dan juga kain tukang soto.
4. Mikrofon yang digunakan Soekarno saat upacara proklamasi 17 Agustus 1945 bukan hasil curian dari stasiun radio milik Jepang.
Dalam buku otobiografi Soekarno, dikatakan bahwa Soekarno menyebutkan bahwa mikrofon tersebut adalah hasil curian, ternyata setelah diselidiki itu adalah milik Gunawan.
5. Rekaman suara Soekarno yang membaca proklamasi 17 Agustus 1945 bukan berasal dari tahun yang sama.
Rekaman itu dibuat dari suara asli Bung Karno pada tahun 1951 di Radio Republik Indonesia untuk kebutuhan dokumentasi.
6. Naskah asli teks proklamasi yang ditulis langsung oleh Bung Karno dibuang di tong sampah.
Wartawan Aceh bernama BM Diah menemukan draft itu di keranjang sampah rumah Laksamana Maeda setelah selesai diketik ulang oleh Sayuti Melik.
7. Upacara kemerdekaan 17 Agustus 1945 dirayakan dengan sederhana tanpa musik dan protokol.
Saking sederhananya, tiang bendera yang digunakan terbuat dari batang bambu yang ditanamkan beberapa menit menjelang upacara.
Sumber: m.tribunnews.com dan historia.id
Yuliani Asri Assafa
UKPM Pena BEM KM FKM Unand
Generasi Alpha
Posting Komentar