·
POJOK INFO
Lockdown dan
Konsekuensinya
Beberapa hari belakangan ini berbagai
kalangan masyarakat mendorong agar pemerintah pusat segera melakukan lockdown secara nasional sebagai respon penyebaran
Covid-19 yang makin meningkat sebagaimana yang dilakukan oleh beberapa negara
yang telah terjangkit. Akibat wabah ini, sudah jatuh korban jiwa, angka warga
yang terjangkit pun terus meningkat. Lockdown
diharapkan agar penyebaran Covid-19 bisa dibendung atau setidaknya dapat
menghambat laju dan ruang geraknya yang kian menyebar di berbagai daerah
sehingga dapat menghindari korban terinfeksi serta korban jiwa yang lebih
banyak. Lockdown juga dapat diartikan
memberikan perlindungan dan kepastian hukum bagi masyarakat luas, termasuk bagi
petugas kesehatan dari serangan wabah penyakit yang sedang menjalar ke segala
penjuru bumi. Pemerintah sebenarnya telah memiliki pijakan hukum melakukan lockdown dengan mendasarkan pada
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan (UUKK).
Istilah lockdown belakangan memang
sangat populer di kalangan pers untuk memotret kondisi yang dilakukan oleh
beberapa negara memproteksi warganya dari serangan ganas Covid-19 dengan cara
menutup wilayahnya dalam kurun waktu tertentu termasuk dengan melibatkan unsur
militer. Lockdown yang dipersepsikan
pers saat ini sesungguhnya mendekati definisi kekarantinaan kesehatan yang
diatur dalam UUKK yang dimaknai sebagai upaya mencegah dan menangkal keluar
atau masuknya penyakit dan/atau faktor risiko kesehatan masyarakat yang
berpotensi menimbulkan kedaruratan kesehatan masyarakat. Lockdown tidak dapat dilakukan secara sembrono, terburu-buru dan minim
kajian karena dampaknya akan sangat luas ke berbagai lini. Di samping itu, kesuksesan
kebijakan tersebut mesti didukung setidaknya oleh empat pilar utama yaitu
pemerintah pusat, pemerintah daerah, masyarakat, dan dukungan internasional. Tanpa
soliditas dari stakeholders tersebut,
kebijakan lockdown bisa menjadi bumerang
dan memicu krisis yang tidak kalah serius. Sayangnya, sampai hari ini peraturan
pelaksana UUKK belum juga kunjung terbit. Hal ini menyebabkan UUKK sulit
diimplementasikan. Ini menjadi PR pemerintah yang harus segera diselesaikan
secepatnya. Rakyat harus diselamatkan dari serangan wabah Covid-19 yang terus
menjalar ke mana-mana.
Pemerintah pusat tentu memiliki
kalkulasi tersendiri untuk memberlakukan atau tidak menjalankan kebijakan lockdown. Terlebih NKRI yang terdiri
dari ribuan gugusan pulau yang tersebar tentu tidak bisa disamakan dengan
negara lain yang memiliki karakteristik berbeda. Tetapi, kebijakan apapun yang
akan ditempuh pemerintah saat ini tengah ditunggu jutaan masyarakat karena akan
mempertaruhkan keselamatan dan masa depan perjalanan bangsa ini.
Melti Isyahda
·
POJOK TIPS
SERBA SERBI LOCKDOWN
Tips! Apa yang bisa dilakukan jika lockdown tengah diterapkan? Yuk kita
simak, agar harimu dikala
Covid-19 melanda bisa anti bosen-bosen club!
Buat
daftar aktivitas harian
Selama di rumah, pasti banyak hal yang ternyata
butuh perhatian lebih, lho! Yang biasanya
kita abai terhadap kegiatan teratur, mulai saat ini kita bisa susun kembali. Dari awal
bangun tidur hingga menutup mata kembali di malam hari. Daftar harian yang umumnya tercantum
oleh mahasiswa adalah : mempersiapkan kuliah online,
membereskan rumah, bereksprimen (dalam hal memasak atau dalam rangka pembelajaran) dan waktu beristirahat
seperti diisi dengan bermain games
atau mencari
informasi terkini.
Tetap
berkomunikasi dengan orang dekat
Tetap jalin komunikasi selama lockdown. Walaupun ruang gerak terbatas,
bukan berarti kamu tidak bisa
berinteraksi dengan orang lain. Gunakan video
call sesekali dengan teman dekat, saudara, atau teman kampus. Gunakan untuk bercerita atau
sekedar bermain game
online agar kamu tidak bosan selama lockdown.
Mencari-cari
informasi lewat sumber yang kredibel
Selama #dirumahaja, hal terpenting
adalah selalu update tentang bahaya Covid-19 di Indonesia. Dengan
pengetahuan tersebut bisa membantumu dalam bertindak atas kasus saat ini, seperti upaya pencegahan pribadi, penyaluran dan
penyumbangkan dana, atau
berkontribusi dalam hal saling mengingatkan.
Membuat
karya seni
Selama #dirumahaja, waktumu untuk
berkarya terasa lebih banyak dan leluasa.
Karya seni yang dihasilkan bisa dari beragam
bidang lho, contohnya menulis puisi yang menggambarkan
situasi setempat, membuat lirik dan lagu sederhana tentang Covid-19
sebagai usaha mempromosikan
kesehatan secara asik, atau membuat tutorial cara-cara
tertentu. Misalkan, cara membuat masakan yang simpel dan lezat, cara menulis, menghias kerajinan, dan lain-lain.
Memperdalam
ilmu pengetahuan
Bukan rahasia umum seorang pelajar
jika waktu sehari-hari dengan segala kesibukannya membuat
kita tidak bisa fokus untuk memahami pelajaran. Nah, di waktu yang penuh di rumah, kita bisa memanfaatkannya untuk
memperkaya wawasan secara damai, tenang,
dan tertata baik. Ilmu pengetahuan pun tidak hanya yang
dipelajari di sekolah, kampus dan institusi pendidikan
formal, namun bisa memperdalam dalam ilmu agama yang menjadikan kita sebagai umat yang taat.
sumber :
Kartika
Putri
·
POJOK SASTRA
Sebuah Resah
Karya : Reza
Annisa
Terdiam meratapi hilir angin yang
berkejaran
Ada lamunan sunyi yang tak dapat di
pecahkan
Seakan semua tak lagi membaik
Ada ragu yang tak bersahabat
Menelan semua prasangka baik
Apalah dayaku
Berjalan tak tentu arah
Mencari jiwa yang hilang
Merangkai asumsi menjadi solusi
Atas kegundahan ini
Semoga…
Resahku… gelisahku...
Padam bagaikan bulan tak berbinar
Hingga senyum yang lama tak ku jumpai
Dapat kembali datang dengan harapan
baik
Seakan membawa langkah baru menuju
hidup
Beruntai dan berirama bagai ayunan lagu
Yang selalu mengalir tenang bagai jiwa
Kuharap...
Silih berganti
Tak lagi perih
·
POJOK HUMOR
Horor tapi Lucu, Viral Foto Dua
Pocong Amankan Wilayah Lockdown Lokal
Oleh: Prawinatesya
Berbagai
cara dilakukan untuk mengamankan wilayah yang kena lockdown, termasuk menjaga agar warganya yang lain tetap di rumah saja. Salah satunya, ialah
mengerahkan makhluk halus seperti yang baru-baru ini beredar di media sosial.
“Sinergitas
warga dan makhluk halus yang harmonis dalam memerangi Covid-19,” Lucunya, akun
@vctrkmng juga membuat skenario apa yang dilakukan oleh dua pocong tersebut.
”Kita kebagian shift malam, kalau
siang gantian warga yang jaga. Ya (kita) sengaja milih malem karena baju kita
kan panas kalau siang”
Tentunya,
dua pocong yang tengah santai itu bukan pocong beneran. Keduanya hanyalah warga
yang berdandan dengan menggunakan kostum pocong. Hal ini dilakukan agar warga
takut dan memilih untuk di rumah saja.
Sumber: https://www.minews.id/viral/horor-tapi-lucu-viral-foto-dua-pocong-amankan-wilayah-lockdown-lokal
·
POJOK QUOTES
Jika lockdown
membuat pandemi ini berakhir
Jika lockdown
bisa membuat pejuang medis kembali ke rumah yg dirindukanya
Jika lockdown
bisa melindungi dari Covid 19
Jika itu cara terbaik untuk melindungi
Maka kita pasti bisa melakukannya
Widiya Mitalia
Lockdown
Kartinda
Aprilya
“Di rumah saja dahulu”
Begitu seuntai kalimat yang kerap kali
terngiang di telinga akhir akhir ini. Keadaan yang semula riuh ramai berubah
dalam satu jentikan jari menjadi sepi, senyap, dan hening. Semua pintu rumah
tertutup, tak ada lagi suara keramaian di luar rumah, semua terasa begitu sepi.
Lockdown. Mungkin kata ini merasa
sangat mencekam bagi sebagian orang. Bosan, suntuk, dan ingin bebas, mungkin
itu yang kita rasakan saat ini.
Tapi ingatlah, di luar sana banyak
insan yg mempertaruhkan nyawanya di garda terdepan menjaga negara kita dari
serangan wabah ini, mereka berkata lirih; raga ingin sekali berdiam diri di
rumah untuk mencegah penularan ini, tapi kewajiban memiliki peran yg lebih
besar dari sebuah keinginan. Untuk tiap tiap yang masih diberi kesempatan,
marilah kita berdiam diri di rumah, beraktivitas dan berdoa untuk bumi kita
agar segera membaik.
di rumah saja dulu, nanti kita akan
berkumpul lagi.
Posting Komentar