Aksi terhadap Karhutla (Kebakaran Hutan dan Lahan) yang merupakan inisiasi Aliansi
BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) se-Sumatra Barat berlangsung pada Selasa, 17
September 2019. Aksi kemanusiaan ini menuntut tindak lanjut
pemerintah terkait karhutla yang terjadi di Riau, Jambi, dan Kalimantan.Mahasiswa ingin bertemu Gubernur Sumatra Barat untuk segera menyelesaikan
permasalahan ini. Bukan hanya berdampak pada kesehatan masyarakat di Riau,
Jambi dan Kalimantan, dampak karhutla ini sudah menyebar ke beberapa provinsi
dan kota lain, khususnya di Sumbar sendiri. Beberapa daerah di
Sumbar sudah mulai ditutupi kabut asap yang
akan mempengaruhi kesehatan masyarakat.
Karhutla tidak hanya terjadi tahun ini saja, tapi sudah menjadi
rutinitas tahunan yang mungkin akan terus berulang apabila tidak ada tindak
tegas dari aparat terkait pelaku pembakaran hutan dan lahan ini.
Mahasiswa Universitas Andalas(Unand) ikut andil dalam aksi ini dengan
titik kumpul di depan Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM)
Universitas Andalas.
Kemudian titik kumpul untuk seluruh aksi berada diUniversitas
Islam Negeri(UIN) Imam Bonjol. Aksi hari pertama
dilakukan di depan Kantor Gubernur Sumbar dan
berakhir dengan kekecewaan besar dipihak mahasiswa karena Gubernur
Sumbar tidak ada di tempat. Wakil Gubernur Sumbar mengatakan bahwa gubernur
tidak ditempat karena sedang melakukan tugas lain dan berjanji bahwa Gubernur
Sumbar akan menemui mahasiswa esok hari tepatnya Rabu, 18 September 2019 pukul
13.00 WIB di depan Kantor Gubernur Sumatra Barat. Aksi lanjutan pada hari kedua
menagih janji Gubernur Sumatra Barat untuk segera menemui mahasiswa. Namun,
hasilnya tetap nihil.
(Dinda Aulia Rinefi
Putri)
UKPM Pena BEM KM FKM
Unand
___________________________________
Generasi Cakrawala
Posting Komentar